Minggu, 25 Oktober 2020

KOMPRESI TEKS DENGAN METODE HUFFMAN DAN SHANNON-FANO ABACCDA

 A. METODE KOMPRESI HUFFMAN ABACCDA

    Dalam kode ASCII string 7 huruf “ABACCDA” membutuhkan representasi 7 X 8 bit = 56 bit (7 byte), dengan rincian sebagai berikut :

  • A = 01000001

  • B = 01000010

  • A = 01000001

  • C = 01000011

  • C = 01000011

  • D = 01000111

  • A = 01000001


            PEMECAHAN MASALAH

String : ABACCDA


SIMBOL

FREKUENSI

A

3

B

1

C

2

D

1

 

 Diurutkan dari frekuensi yang terkecil

B. 1/7              D. 1/7              

C. 2/7              A. 3/7

            Gabungkan frekuensi terkecil


BD. 2/7            C. 2/7              A. 3/7


A.3/7               BD.2/7             c.2/7


Berdasarkan tabel maka dapat disusun model pohon Huffman nya :

Berdasarkan pohob Huffman yang ditunjukan pada hasil di atas maka dapat ditentukan kode Huffman untuk masing-masing setiap simbol yang dalam string " ABACCDA "

 

SIMBOL

KODE HUFFMAN

A

0

B

110

C

10

D

111

 Berdasarkan tabel Huffman maka rangkaian bit dari string ABACCDA adalah :

 0 110 0 10 10 111 0

Jadi jumlah bit yang digunakan hanya 13 bit, lebih hemat dari jumlah bit sebelumnya, yaitu 56 bit.


DEKOMPRESI

Saat membaca kode bit pertama dalam rangkaian bit: 0 110 0 10 10 111 0 yaitu bit 0, dapat langsung disimpulkan bahwa kode bit “0” merupakan pemetaan dari simbol “A”. Kemudian baca kode bit selanjutnya, yaitu bit “1”, tidak ada kode Huffman “1”, lalu baca kode Huffman selanjutnya yaitu “1”, tidak ada kode Huffman “1” , lalu baca kode Huffman selanjutnya yaitu “0”sehingga menjadi “110” yaitu karakter “B”. Dan begitu seterusnya.


B. METODE KOMPRESI SHANNON-FANO

  ABACCDA

    Model pohon Shannon-Fano :

KARAKTER

A

B

C

D

Shannon-Fano Code ( bit )

00

10

01

11


Dengan perhitungan jumlah kapastias memori yang sama seperti di atas, maka didapat untk total memori yaitu :

  • A = 3

  • B = 1

  • C = 2

  • D = 1

Ø  Maka :

3x2bit + 1x2bit  + 2x2bit + 1x3bit = 14 bit

Senin, 29 Juni 2020

3 TIPE TERBAIK DALAM MANAJEMEN KONFLIK

3 TIPE TERBAIK DALAM MANAJEMEN KONFLIK


Acomodating

Acomodating merupakan suatu usaha yang akan anda lakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan suatu topik masalah dengan cara mengumpulkan berbagai pendapat dari beberapa pihak agar kita dapat menyelesaikan masalah.
Alasannya : karna dengan cara ini kita dapat mencari suatu permasalahan yang kita akan selesaikan karna kita dilingkungan butuh yang tentram untuk bersama.

Avoiding

Avoiding adalah suatu upaya untuk menghindarkan suatu kerusuhan/agar tidak tertlibat didalam permasalah tersebut agar lingkungan tersebut tidak terlibat didalam permasalahan didalamnya agar kampung tsb efektif dari konflik.
Alasannya : dari tipe ini adalah suatu permasalahan yang ada akan diselesaikan bersama agar kampung tersebut aman dari konflik.

Colaborating

Colaborating merupakan cara menyelesaikan suatu masaslah dengan cara mengumpulkan hasil kerja sama agar mendapatkan hasil yang diinginkan sama semua pihak agar memerhatikan kepentingan bersama.
Alasannya : cara ini adalah agar setiap pendapat dikumpulkan agar semua permasalahan terpecahkan dan tidak saling mementingkan diri sendiri dengan adanya tipe ini semua jadi adil dan sama sama mendpaatkan kepuasan tersendiri.

Sabtu, 23 Mei 2020

TUGAS 9 | ANALISIS ORGANISASI PEMERINTAHAN

PMI ( Palang Merah Indonesia )

VISI
PMI yang berkarakter, Profesional, Mandiri dan dicintai masyarakat

MISI
  1. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip - prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
  2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintahan, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya disemua tingkatan
  3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional

STRUKTUR


Ketua Umum                                                                                     :               Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Wakil Ketua Umum                                                                           :               Prof. DR. Ir. Ginandjar Kartasasmita
Sekretaris Jenderal                                                                           :               dr. Ritola Tasmaya, MPH
Wakil Sekertaris Jenderal                                                             :               dr. Diah Defawati Ande Latif
Bendahara                                                                                          :               Suryani Sidik Motik, Ph.D
Wakil Bendahara                                                                              :               Ir. J. Dwi Hartanto
Ketua Bidang Organisasi                                                                 :               Sasongko Tedjo, SE, MM
Ketua Bidang Penanganan Bencana                                         :               Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial                                           :               dr. Farid Husain, Sp. KBd
Ketua Bidang Unit Donor Darah dan Rumah Sakit               :               dr. Linda Lukitasari Waseso
Ketua Bidang PMR dan Relawan                                                :               H. Muhammad Muas, SH
Ketua Bidang Hubungan Internasional                                    :               Prof. Dr. Hamid Awaluddin
Ketua Bidang Dana dan Prasarana                                             :               Drs. Jhony Darmawan, M.Si
Anggota                                                                                               :
1.       Rapiuddin Hamarung
2.       Andi Harianto Sinulingga
3.       R. Heru Aryadi, MTh
4.       Alirman Sori, SH, M. Hum

Dewan Kehormatan                                                                        :
1.       Haryono Suyono
2.       Aksa Mahmud
3.       Meutia Hatta
4.       Prof. Komarudin Hidayat
5.       Komjen (Purn) Nanan Sukarna

Iklim dan Budaya Organisasi Pemerintahan

ANALISIS
Tujuh puluh tiga tahun sudah Palang Merah Indonesia ( PMI ) berdiri dan selalu menjadi garda terdepan dalam berbagai masalah kemanusiaan mulai dari bencana alam, penanggulangan penyakit hingga penanganan konflik yang terjadi di Indonesia.
Bantuan yang diberikan pun tidak mengenal suku, agama, ras hingga sudut pandang politik tetapi lebih mengedepankan berbagai prinsip kemanusiaan yang sama

PURPOSE
Mewujudkan PMI yang berfungsi baik di berbagai tingkatan, baik dalam pelaksanaan kebijakan, peraturan organisasi, sistim dan prosedut yang ditetapkan.
Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi resiko dan dampak bencana serta penyakit. Membuat pelayanan daerah yang memadai aman dan berkualitas di seluruh daerah Indonesia.
Memperkuat hubungan kerja sama dengan pemerintah pusah dan daerah dalam rangka menjalankan mandat dan fungsi PMI di bidang kemanusiaan. Meningkatkan kemitraan yang berkesinambungan dengan sektor publik, swasta, mitra gerakan, lembaga donor dan pemangku kepentingan lainnya disemua tingkatan dalam melayani masyarakat


Sabtu, 16 Mei 2020

TUGAS V STRUKTUR ORGANISASI

Direksi

Pemegang kendali penuh terhadap perusahaan dan bertanggung jawab atas kemajuan dari perusahaan. Menentukan usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan. Pada bagian ini juga yang menentukan sebuah kebijakan serta penjadwalan seluruh kegiatan yang ada di perusahaan.

Direktur Utama
Mengkoordinir semua kegiatan dalam bidang kepegawaian, administrasi keuangan dan kesektariatan. Selain itu, seorang direktur utama juga bertugas dalam mengendalikan pengadaan peralatan dan perlengkapan. Membuat rancangan untuk mengembangkan dari sumber pendapatan, membuat rancangan pembelanjaan kekayaan perusahaan, memimpin dan bertanggung jawab atas semua dewan atau komite eksekutif.

Direktur
Membuat prosedur ketetapan untuk tiap manajer dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Selain itu seorang direktur juga bertugas untuk mengkoordinir setiap kegiatan dari para manajer serta menerima pertanggung jawabannya secara periodik. Seorang direktur memiliki wewenang untuk mengangkat, mengganti, atau memberhentikan karyawan dan pegawainya. Seorang direktur juga bertugas membuat ketetapan operasional perusahaan dalam jangka pendek.

Direktur Keuangan
Mengawasi seluruh operasional keuangan yang ada di perusahaan, bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang ada kaitannya dengan keuangan. Selain itu, direktur keuangan juga membuat prosedur pelaksanaan yang berkaitan dengan keuangan secara rinci serta menetapkan standar kerja lapangan demi menjamin agar tidak terjadi kebocoran di bidang keuangan.

Direktur Personalia
Bertugas mengembangkan sistem perencanaan personalia serta mengendalikan suatu kebijakan untuk para pegawai. Selain itu direktur personalia juga melayani kebutuhan administrasi pagawainya dan melaksanakan pembinaan untuk pengembangan staff administrasi.

Manajer
Memberi pengarahan dalam membuat keputusan, kebijaksanaan, supervisi dan sebagainya. Merancang organisasi & pekerjaan. Menyeleksi, menilai, melatih dan mengembangkan pegawai atau calon pegawainya. Mengatur dan mengendalikan sistem komunikasi. Membuat sistem reward.
Manajer Personalia
Mengatur organisasi, mengendalikan unit personalia, mengurus proses administrasi seluruh kegiatan personalia. Mengurus prosedur perekrutan dengan seleksi, ujian, wawancara serta membuat sistem nilai untuk kinerja karyawannya. Selain itu seorang manajer personalia juga bertugas mengurus perizinan ketenaga kerjaan, mengurus dana pengobatan dan dana pensiun karyawan, mengurus perjalanan dinas beserta fasilitasnya.

Manajer Pemasaran
Secara umum tugasnya adalah membuat rencana dan rancangan strategi pemasaran produksi sesuai dengan trend pasar. Selain itu juga melakukan riset marketing sesuai perkembangan pasar, membuat operasioanl informasi perusahaan yang efisien dan melaporkan hasil kerjanya pada direktur secara berkala.

Manajer Pabrik
Mempunyai tugas untuk bertanggung jawab atas hasil produksi yaitu dengan mengantisipasi dan mengatasi segala persoalan yang ada kaitannya dengan produksi perusahaan bersama divisi lain.
Yang ada dibawah pertanggung jawaban manajer pabrik yaitu PPC, pengadaan barang serta produksi.

ADM & Gudang
Melakukan pendataan dan pembukuan terhadap seluruh transaksi yang terjadi. Mengurus hal-hal yang memiliki kaitan dengan pihak Outsourcing. Tugas Kasir yaitu membuat laporan tentang pengeluaran & pemasukan terhadap uang harian di perusahaan.

Divisi Regional
Tugas divisi regional selanjutnya adalah melaksanakan prosedur & kebijakan baku yang sudah ditetapkan perusahaan, beroperasi sebagai badan usaha yang memberikan keuntungan pada pemodal serta meningkatkan aset perusahaan.

Jumat, 08 Mei 2020

Kekurangan Dan Kelebihan Gaya Kepemimpinan Presiden RI

1. Presiden Ir Soekarno

Memiliki gaya kepemimpinan kharismatik yang berarti memiliki semangat pantang menyerah, rela berkorban demi persatuan dan kesatuan bangsanya.

Kelebihan : Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat.
Kekurangan : Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko.


2. Presiden Soeharto
Memiliki gaya kepemimpinan gabungan dari Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif.

Kelebihan : Sangat tegas terhadap sesuatu sehingga ekonomi Indonesia mengalami masa jaya.
Kekurangan : Pembangunan Indonesia yang tidak merata sehingga adanya kesenjangan pembangunan, dan kesenjangan sosial.


3. Presiden BJ. Habibie 
Memiliki gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratif.

Kelebihan : Kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar.
Kekurangan : Kurang tegas.

4. Presiden Abdurahman Wahid
Memiliki gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, berusaha mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam.

Kelebihan : Sangat terbuka dan open mind dan merupakan presiden yang sangat demokratis.
Kekurangan : Seringnya melakukan perjalanan luar negeri sehingga dianggap menghamburkan APBN.

5. Presiden Megawati
Memiliki gaya kepemimpinan anti kekerasan untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas.

Kelebihan : Membuat Indonesia menjadi lebih mandiri.
Kekurangan : Menganggap korupsi sebagai hal biasa dan bisa ditolerir.

6. Presiden SBY
Memiliki gaya kepemimpinan kharismatik, militer, juga tipe supportif, partisipatifm instrumental. Disesuaikan dengan situasi.

Kelebihan : Indonesia lebih dihargai bangsa asing setelah sekian lama diembargo.
Kekurangan : Kurang tegas apabila ada keputusan.

7. Presiden Joko Widodo
Memiliki gaya kepemimpinan melayani, mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

Kelebihan : Berjasa dalam dalam pembangunan infrastruktur dan transparansi birokrasi.
Kekurangan : Pertumbuhan industri hanya mampu bergerak di kisaran 5 persen

Jumat, 01 Mei 2020

PERTEMUAN VIII | 7 GAYA KEPEMIMPINAN DARI 7 PRESIDEN INDONESIA

1. Presiden Soekarno
Sosok presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, memiliki emosional yang meledak-ledak. Namun tidak jarang lembut dan menyukai keindahan. Bahkan dalam sebuah momen, ia begitu menyayangi anak-anak yang tengah mengunjungi Istana Merdeka. Tak segan ia menemani mereka berkeliling dan berinteraksi berbalut keriangan.
Sang proklamator membawa gaya kepemimpinan yang berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai. Sehingga sangat konsisten dan fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dari Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif. Sosok yang memiliki nama lahir Koesno Sosrodihardjo tersebut, juga kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa lain di Asia dan Afrika. Ia juga menguatkan pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara Barat (Amerika dan Eropa).

Contoh kasusnya : Pada puncak kepimimpinannya Soekarno pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

2. Presiden Soeharto
Berawal dengan adanya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir. Kemudian berganti pemerintahan Era Orde Baru. Pada awalnya sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian dan kemampuan dalam mengambil inisiatif maupun keputusan. Selain itu juga tahan menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi bahaya dan konsisten dengan segala keputusan yang telah ditetapkan.

Contoh kasusnya : Soeharto mengakali pasal yang mengatur tentang masa jabatan presiden sehingga dia bisa terpilih terus sampai 6 periode atau 30 tahun menjabat sebagai presiden Indonesia.



3. B.J. Habibie
Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan tersebut, menjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi, sehingga naik tahta menjadi presiden. Sosok yang cerdas, tapi terlalu lugu dalam politik.
Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden B.J. Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J. Habibie, kebebasan pers dibuka lebar-lebar. Sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Habibie sangat terbuka dalam berbicara. Tetapi tidak pandai dalam mendengar. Akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Contoh kasusnya : Ketika Habibie mengusulkan melepaskan timur timor dari Indonesia pihak pemerintah lainnya setuju dengan Apa yang di usulannya ,karena mereka percaya apa yang Habibie usulkan pasti ada benarnya.

4. Abdurahman Wahid
Seorang kiai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide, tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM. Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam. Harapannya dapat menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memiliki keabsahan.
Pelaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan. Karena merasa ikut terlibat dalam proses

Contoh kasusnya : Gus Dur telah berhasil menghindarkan Indonesia dari konflik berkepanjangan  yang di sebabkan oleh fanatisme agama , etnis , dan golongan.

5. Megawati Soekarno Putri
Presiden perempuan satu-satunya hingga saat ini, terlihat berpenampilan tenang dan tampak acuh dalam menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu, Megawati memiliki determinasi dalam kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan pemberlakuan darurat militer di Nanggroe Aceh Darussalam.
Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas. Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama menimbang-nimbang suatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti itu bukanlah suatu kelemahan.

Contoh kasusnya : Megawati berunding dengan seluruh instansi terkait tentang di berlakukannya
operasi militer di Aceh untuk membasmi GAM karena di anggap makar dan bersih keras ingin memisahkan diri dari Indonesia , Dan akhirnya Seluruh instansi terkait meberikan pendapat-pendapat yang setuju akan berlakunya operasi militer tesebut.

6. Susilo Bambang Yudhono
Sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir sebagai presiden pertama yang dipilih oleh rakyat. Sosok yang terlihat mampu dan bisa menjadi presiden. Kemajuan ekonomi dan stabilitas negara terlihat membaik di era kepemimpinannya. Sayangnya, ia tidak mendapat dukungan kuat di Parlemen. Hal tersebut membuat SBY tidak leluasa mengambil keputusan. Karena harus mempertimbangkan dukungannya di parlemen. Apalagi untuk mengangkat kasus korupsi dari orang dengan latar belakang partai politik besar, terlihat kesulitan.

Contoh kasus nya : Ketika bawahannya memberi saran untuk menaikan anggaran pendidikan menjadi 20% dari seluruh anggaran APBN di karenakan masih minimnya fasilitas pendidikan di beberapa daerah terpencil di Indonesia lalu SBY menyetujui dengan saran yang si berikan bawahannya.

 7. Joko Widodo
Putra asli Solo tersebut hadir sebagai presiden ke-7 Republik Indonesia. Gaya blusukannya menjadi ciri khas kepemimpinannya baik saat sebagai kepala daerah dan juga saat menjabat presiden. Selain itu prinsip sebagai pelayan rakyat membuatnya mulus menempati tampuk kepemimpinan sebagai Walikota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya sebagai RI 1.
Tindakan dari presiden yang akrab juga dipanggil Jokowi tersebut, kadang-kadang sulit untuk ditebak. Tetapi setiap kebijakannya, pada dasarnya dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Model kepemimpinan seperti ini telah lama didambakan masyarakat Indonesia.

Contoh kasusnya : Instansi di bidang kesehatan memberi saran dan berdiskusi dengan Jokowi agar mengeluarkan peraturan bahwa mudik pada tahun 2020 ini di larang agar bisa memutus matai rantai virus covid-19 ini . Lalu Jokowi mensetujuinya dan mengeluarkan pernyataan bahwa mudik di tahun 2020 ini di larang dan akan di tindak tegas bila ada pelanggarannya.

Jumat, 24 April 2020

Kelebihan dan kekurangan 7 gaya kepemimpinan

1. Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator)

Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah)

Kelebihan       :

Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak ada bantahan dari bawahan

Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur

Mudah dilakukan pengawasan

Kelemahan     :

Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin

Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena bawahan tidak merasa nyaman

Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan

Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan mengajukan pendapat.

Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang berlebihan

Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan pemecatan dari atasan

Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya

2.Tipe Demokratis

Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari

Kelebihan       :

Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku

Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya

Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat dan saran

Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya

Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan

Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan

Kelemahan     :

Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara musyawarah

Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas berbeda

Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego masing-masing anggota tinggi

 3. Tipe Kharismatik

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak.

Kelebihan       :

Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas

Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat

Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang berkharisma sehingga bisa dipercaya

Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin

Kelemahan     :

Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko

Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang dilakukan pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur percaya

Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang berkompeten sulit

4. Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan

Kelebihan       :

Pemimpin pasti memiliki sifat yang tegas dalam mengambil keputusan

Bawahan akan merasa aman karena mendapat perlindungan

Kelemahan     :

Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi kesempatan

Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah bersama karena menganggap dirinya sudah melakukan yang benar

Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah karena tidak ada kesempatan untuk mengembangkannya

 5. Tipe Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.

Kelebihan       :

Tegas dan tidak memiliki keraguan dalam bertindak dan mengambil keputusan

Bawahan akan memiliki disiplin yang tinggi

Bawahan akan merasa aman dan terlindungi

Kelemahan     :

Suasana cenderung kaku karena lingkungan yang formal

Pemimpin sukar dalam menerima kritikan dan saran dari bawahan

Bawahan akan merasa tertekan dan tidak nyaman karena banyak aturan dan sifat keras dari pemimpin

6. Tipe Laissez-Faire

Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya dengan baik

Kelebihan       :

Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa bersikap mandiri dan memiliki inisiatif

Pemimpin tidak memiliki dominasi besar

Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas

Kelemahan     :

Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati karena tidak ada kontrol

Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan

Tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak memiliki inisiatif yang tepat dan dedikasi tinggi

 7. Tipe Kepemimpinan Menurut Hersey dan Blanchard (Situasional)

Ada empat tipe kepemimpinan           :

1. Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai instruksi karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi 1 arah, pemimpin memberikan batasan peranan penngikutnya dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, bilamana, dan dimana melaksankan berbagai tugas.

Kelebihan             :

Pemimpin memiliki sifat yang tegas dan cepat

Pemimpin memberikan pengarahan yang jelas untuk melaksanakan tugas

Kekurangan         :

Bawahan cenderung bersifat pasif karena keputusan diambil sepenuhnya oleh pemimpin

Bawahan merasa diawasi dengan ketat dalam pelaksanaan tugas sehingga dapat menimbulkan ketakutan apabila melakukan kesalahan

2.Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan dirujuk sebagai konsultasi karena dalam menggunakan gaya ini, pemimpin masih banyak memberikan pengarahan dan masih membuat hampir sama dengan keputusan, tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah, dan perilaku mendukung, dengan berusaha mendengar perasaan pengikut tentang keputusan yang dibuat, serta ide-ide dan saran-saran mereka. Meskipun dukungan ditingkatkan, pengendalian atas pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.

Kelebihan             :

Dalam pengambilan keputusan, bawahan masih turut terlibat

Suasana harmonis dan nyaman antara pemimpin dengan bawahan

Pemimpin memiliki kendali dalam pengawasan tugas sehingga bawahan tidak bisa seenaknya

Kekurangan         :

Pengambilan keputusan tidak bisa dilangsungkan dengan cepat

3.perilaku pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai partisipasi, karena posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Dengan penggunaan gaya tiga ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Komunikasi dua arah ditingkatkan, dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar.

Kelebihan             :

Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusan

Pemimpin bersifat terbuka dalam pelaksanaan tugas

Kelemahan           :

Kontrol dalam pemecahan masalah dilakukan secara bergantian sehingga dapat menimbulkan ketidakcocokan pendapat.

4. Perilaku pemimpin yang rendah pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai delegasi, karena pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai visi misi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.

Kelebihan             :

Bawahan akan memiliki kreatifitas tinggi dalam pengembangan tugas, karena pemimpin telah memberikan hak penuh dalam pelaksanaanya

Bawahan akan memiliki rasa percaya tinggi tinggi karena dipercaya mengambil keputusan sendiri

Bawahan akan memiliki tanggung jawab dalam penyelesaian tugas

Kelemahan           :

Bawahan akan merasa terbebani apabila tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik

Minggu, 12 April 2020

Ada 5 Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi


1. Fungsi Instruktif
Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan), dan di mana (tempat mengerjakan) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin hanyalah untuk melaksanakan perintah pemimpin.
Contoh : pemimpin perusahaan memerintah bawahan nya untuk mengerjakan apa yang pemimpin berikan

2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya.
Contoh : saat guru mengajar dikelas murid merespon apa yang guru bicarakan

3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun dalam melaksanakannya.
Contoh : orangtua memberi kesempatan pada anaknya untuk mengambil keputusan/ meyalurkan pendapat pribadi nya untuk kebaikan anaknya kedepannya

4. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.
Contoh : seorang ayah memberikan hak kepada ibunya untuk menetapkan keputusan dan bertanggung jawab atas pilihan yang telah ibunya putuskan

5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadapa kegiatan para anggotanya.
Contoh : memberikan teguran kepada anak dan arahan kepada anak yang sering melakukan kesalahan jika terus menerus dilakukan bisa diberikan sanksi.