Sabtu, 23 Mei 2020

TUGAS 9 | ANALISIS ORGANISASI PEMERINTAHAN

PMI ( Palang Merah Indonesia )

VISI
PMI yang berkarakter, Profesional, Mandiri dan dicintai masyarakat

MISI
  1. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan prinsip - prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
  2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintahan, swasta, mitra gerakan dan pemangku kepentingan lainnya disemua tingkatan
  3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional

STRUKTUR


Ketua Umum                                                                                     :               Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Wakil Ketua Umum                                                                           :               Prof. DR. Ir. Ginandjar Kartasasmita
Sekretaris Jenderal                                                                           :               dr. Ritola Tasmaya, MPH
Wakil Sekertaris Jenderal                                                             :               dr. Diah Defawati Ande Latif
Bendahara                                                                                          :               Suryani Sidik Motik, Ph.D
Wakil Bendahara                                                                              :               Ir. J. Dwi Hartanto
Ketua Bidang Organisasi                                                                 :               Sasongko Tedjo, SE, MM
Ketua Bidang Penanganan Bencana                                         :               Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial                                           :               dr. Farid Husain, Sp. KBd
Ketua Bidang Unit Donor Darah dan Rumah Sakit               :               dr. Linda Lukitasari Waseso
Ketua Bidang PMR dan Relawan                                                :               H. Muhammad Muas, SH
Ketua Bidang Hubungan Internasional                                    :               Prof. Dr. Hamid Awaluddin
Ketua Bidang Dana dan Prasarana                                             :               Drs. Jhony Darmawan, M.Si
Anggota                                                                                               :
1.       Rapiuddin Hamarung
2.       Andi Harianto Sinulingga
3.       R. Heru Aryadi, MTh
4.       Alirman Sori, SH, M. Hum

Dewan Kehormatan                                                                        :
1.       Haryono Suyono
2.       Aksa Mahmud
3.       Meutia Hatta
4.       Prof. Komarudin Hidayat
5.       Komjen (Purn) Nanan Sukarna

Iklim dan Budaya Organisasi Pemerintahan

ANALISIS
Tujuh puluh tiga tahun sudah Palang Merah Indonesia ( PMI ) berdiri dan selalu menjadi garda terdepan dalam berbagai masalah kemanusiaan mulai dari bencana alam, penanggulangan penyakit hingga penanganan konflik yang terjadi di Indonesia.
Bantuan yang diberikan pun tidak mengenal suku, agama, ras hingga sudut pandang politik tetapi lebih mengedepankan berbagai prinsip kemanusiaan yang sama

PURPOSE
Mewujudkan PMI yang berfungsi baik di berbagai tingkatan, baik dalam pelaksanaan kebijakan, peraturan organisasi, sistim dan prosedut yang ditetapkan.
Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi resiko dan dampak bencana serta penyakit. Membuat pelayanan daerah yang memadai aman dan berkualitas di seluruh daerah Indonesia.
Memperkuat hubungan kerja sama dengan pemerintah pusah dan daerah dalam rangka menjalankan mandat dan fungsi PMI di bidang kemanusiaan. Meningkatkan kemitraan yang berkesinambungan dengan sektor publik, swasta, mitra gerakan, lembaga donor dan pemangku kepentingan lainnya disemua tingkatan dalam melayani masyarakat


Sabtu, 16 Mei 2020

TUGAS V STRUKTUR ORGANISASI

Direksi

Pemegang kendali penuh terhadap perusahaan dan bertanggung jawab atas kemajuan dari perusahaan. Menentukan usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan. Pada bagian ini juga yang menentukan sebuah kebijakan serta penjadwalan seluruh kegiatan yang ada di perusahaan.

Direktur Utama
Mengkoordinir semua kegiatan dalam bidang kepegawaian, administrasi keuangan dan kesektariatan. Selain itu, seorang direktur utama juga bertugas dalam mengendalikan pengadaan peralatan dan perlengkapan. Membuat rancangan untuk mengembangkan dari sumber pendapatan, membuat rancangan pembelanjaan kekayaan perusahaan, memimpin dan bertanggung jawab atas semua dewan atau komite eksekutif.

Direktur
Membuat prosedur ketetapan untuk tiap manajer dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Selain itu seorang direktur juga bertugas untuk mengkoordinir setiap kegiatan dari para manajer serta menerima pertanggung jawabannya secara periodik. Seorang direktur memiliki wewenang untuk mengangkat, mengganti, atau memberhentikan karyawan dan pegawainya. Seorang direktur juga bertugas membuat ketetapan operasional perusahaan dalam jangka pendek.

Direktur Keuangan
Mengawasi seluruh operasional keuangan yang ada di perusahaan, bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang ada kaitannya dengan keuangan. Selain itu, direktur keuangan juga membuat prosedur pelaksanaan yang berkaitan dengan keuangan secara rinci serta menetapkan standar kerja lapangan demi menjamin agar tidak terjadi kebocoran di bidang keuangan.

Direktur Personalia
Bertugas mengembangkan sistem perencanaan personalia serta mengendalikan suatu kebijakan untuk para pegawai. Selain itu direktur personalia juga melayani kebutuhan administrasi pagawainya dan melaksanakan pembinaan untuk pengembangan staff administrasi.

Manajer
Memberi pengarahan dalam membuat keputusan, kebijaksanaan, supervisi dan sebagainya. Merancang organisasi & pekerjaan. Menyeleksi, menilai, melatih dan mengembangkan pegawai atau calon pegawainya. Mengatur dan mengendalikan sistem komunikasi. Membuat sistem reward.
Manajer Personalia
Mengatur organisasi, mengendalikan unit personalia, mengurus proses administrasi seluruh kegiatan personalia. Mengurus prosedur perekrutan dengan seleksi, ujian, wawancara serta membuat sistem nilai untuk kinerja karyawannya. Selain itu seorang manajer personalia juga bertugas mengurus perizinan ketenaga kerjaan, mengurus dana pengobatan dan dana pensiun karyawan, mengurus perjalanan dinas beserta fasilitasnya.

Manajer Pemasaran
Secara umum tugasnya adalah membuat rencana dan rancangan strategi pemasaran produksi sesuai dengan trend pasar. Selain itu juga melakukan riset marketing sesuai perkembangan pasar, membuat operasioanl informasi perusahaan yang efisien dan melaporkan hasil kerjanya pada direktur secara berkala.

Manajer Pabrik
Mempunyai tugas untuk bertanggung jawab atas hasil produksi yaitu dengan mengantisipasi dan mengatasi segala persoalan yang ada kaitannya dengan produksi perusahaan bersama divisi lain.
Yang ada dibawah pertanggung jawaban manajer pabrik yaitu PPC, pengadaan barang serta produksi.

ADM & Gudang
Melakukan pendataan dan pembukuan terhadap seluruh transaksi yang terjadi. Mengurus hal-hal yang memiliki kaitan dengan pihak Outsourcing. Tugas Kasir yaitu membuat laporan tentang pengeluaran & pemasukan terhadap uang harian di perusahaan.

Divisi Regional
Tugas divisi regional selanjutnya adalah melaksanakan prosedur & kebijakan baku yang sudah ditetapkan perusahaan, beroperasi sebagai badan usaha yang memberikan keuntungan pada pemodal serta meningkatkan aset perusahaan.

Jumat, 08 Mei 2020

Kekurangan Dan Kelebihan Gaya Kepemimpinan Presiden RI

1. Presiden Ir Soekarno

Memiliki gaya kepemimpinan kharismatik yang berarti memiliki semangat pantang menyerah, rela berkorban demi persatuan dan kesatuan bangsanya.

Kelebihan : Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat.
Kekurangan : Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko.


2. Presiden Soeharto
Memiliki gaya kepemimpinan gabungan dari Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif.

Kelebihan : Sangat tegas terhadap sesuatu sehingga ekonomi Indonesia mengalami masa jaya.
Kekurangan : Pembangunan Indonesia yang tidak merata sehingga adanya kesenjangan pembangunan, dan kesenjangan sosial.


3. Presiden BJ. Habibie 
Memiliki gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratif.

Kelebihan : Kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar.
Kekurangan : Kurang tegas.

4. Presiden Abdurahman Wahid
Memiliki gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, berusaha mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam.

Kelebihan : Sangat terbuka dan open mind dan merupakan presiden yang sangat demokratis.
Kekurangan : Seringnya melakukan perjalanan luar negeri sehingga dianggap menghamburkan APBN.

5. Presiden Megawati
Memiliki gaya kepemimpinan anti kekerasan untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas.

Kelebihan : Membuat Indonesia menjadi lebih mandiri.
Kekurangan : Menganggap korupsi sebagai hal biasa dan bisa ditolerir.

6. Presiden SBY
Memiliki gaya kepemimpinan kharismatik, militer, juga tipe supportif, partisipatifm instrumental. Disesuaikan dengan situasi.

Kelebihan : Indonesia lebih dihargai bangsa asing setelah sekian lama diembargo.
Kekurangan : Kurang tegas apabila ada keputusan.

7. Presiden Joko Widodo
Memiliki gaya kepemimpinan melayani, mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

Kelebihan : Berjasa dalam dalam pembangunan infrastruktur dan transparansi birokrasi.
Kekurangan : Pertumbuhan industri hanya mampu bergerak di kisaran 5 persen

Jumat, 01 Mei 2020

PERTEMUAN VIII | 7 GAYA KEPEMIMPINAN DARI 7 PRESIDEN INDONESIA

1. Presiden Soekarno
Sosok presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, memiliki emosional yang meledak-ledak. Namun tidak jarang lembut dan menyukai keindahan. Bahkan dalam sebuah momen, ia begitu menyayangi anak-anak yang tengah mengunjungi Istana Merdeka. Tak segan ia menemani mereka berkeliling dan berinteraksi berbalut keriangan.
Sang proklamator membawa gaya kepemimpinan yang berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai. Sehingga sangat konsisten dan fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dari Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif. Sosok yang memiliki nama lahir Koesno Sosrodihardjo tersebut, juga kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa lain di Asia dan Afrika. Ia juga menguatkan pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara Barat (Amerika dan Eropa).

Contoh kasusnya : Pada puncak kepimimpinannya Soekarno pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

2. Presiden Soeharto
Berawal dengan adanya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir. Kemudian berganti pemerintahan Era Orde Baru. Pada awalnya sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian dan kemampuan dalam mengambil inisiatif maupun keputusan. Selain itu juga tahan menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi bahaya dan konsisten dengan segala keputusan yang telah ditetapkan.

Contoh kasusnya : Soeharto mengakali pasal yang mengatur tentang masa jabatan presiden sehingga dia bisa terpilih terus sampai 6 periode atau 30 tahun menjabat sebagai presiden Indonesia.



3. B.J. Habibie
Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan tersebut, menjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi, sehingga naik tahta menjadi presiden. Sosok yang cerdas, tapi terlalu lugu dalam politik.
Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden B.J. Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J. Habibie, kebebasan pers dibuka lebar-lebar. Sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Habibie sangat terbuka dalam berbicara. Tetapi tidak pandai dalam mendengar. Akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Contoh kasusnya : Ketika Habibie mengusulkan melepaskan timur timor dari Indonesia pihak pemerintah lainnya setuju dengan Apa yang di usulannya ,karena mereka percaya apa yang Habibie usulkan pasti ada benarnya.

4. Abdurahman Wahid
Seorang kiai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide, tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM. Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam. Harapannya dapat menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memiliki keabsahan.
Pelaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan. Karena merasa ikut terlibat dalam proses

Contoh kasusnya : Gus Dur telah berhasil menghindarkan Indonesia dari konflik berkepanjangan  yang di sebabkan oleh fanatisme agama , etnis , dan golongan.

5. Megawati Soekarno Putri
Presiden perempuan satu-satunya hingga saat ini, terlihat berpenampilan tenang dan tampak acuh dalam menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu, Megawati memiliki determinasi dalam kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan pemberlakuan darurat militer di Nanggroe Aceh Darussalam.
Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas. Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama menimbang-nimbang suatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti itu bukanlah suatu kelemahan.

Contoh kasusnya : Megawati berunding dengan seluruh instansi terkait tentang di berlakukannya
operasi militer di Aceh untuk membasmi GAM karena di anggap makar dan bersih keras ingin memisahkan diri dari Indonesia , Dan akhirnya Seluruh instansi terkait meberikan pendapat-pendapat yang setuju akan berlakunya operasi militer tesebut.

6. Susilo Bambang Yudhono
Sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir sebagai presiden pertama yang dipilih oleh rakyat. Sosok yang terlihat mampu dan bisa menjadi presiden. Kemajuan ekonomi dan stabilitas negara terlihat membaik di era kepemimpinannya. Sayangnya, ia tidak mendapat dukungan kuat di Parlemen. Hal tersebut membuat SBY tidak leluasa mengambil keputusan. Karena harus mempertimbangkan dukungannya di parlemen. Apalagi untuk mengangkat kasus korupsi dari orang dengan latar belakang partai politik besar, terlihat kesulitan.

Contoh kasus nya : Ketika bawahannya memberi saran untuk menaikan anggaran pendidikan menjadi 20% dari seluruh anggaran APBN di karenakan masih minimnya fasilitas pendidikan di beberapa daerah terpencil di Indonesia lalu SBY menyetujui dengan saran yang si berikan bawahannya.

 7. Joko Widodo
Putra asli Solo tersebut hadir sebagai presiden ke-7 Republik Indonesia. Gaya blusukannya menjadi ciri khas kepemimpinannya baik saat sebagai kepala daerah dan juga saat menjabat presiden. Selain itu prinsip sebagai pelayan rakyat membuatnya mulus menempati tampuk kepemimpinan sebagai Walikota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya sebagai RI 1.
Tindakan dari presiden yang akrab juga dipanggil Jokowi tersebut, kadang-kadang sulit untuk ditebak. Tetapi setiap kebijakannya, pada dasarnya dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Model kepemimpinan seperti ini telah lama didambakan masyarakat Indonesia.

Contoh kasusnya : Instansi di bidang kesehatan memberi saran dan berdiskusi dengan Jokowi agar mengeluarkan peraturan bahwa mudik pada tahun 2020 ini di larang agar bisa memutus matai rantai virus covid-19 ini . Lalu Jokowi mensetujuinya dan mengeluarkan pernyataan bahwa mudik di tahun 2020 ini di larang dan akan di tindak tegas bila ada pelanggarannya.